Kamis, 20 Mei 2010

“Keutamaan Menyebarka As-Salamu ‘Alaikum”
“dikutip dari Buletin Ar-Rahmah Edisi 617 hal 4”

Sebagai ajaran Rabbani Islam memang lengkap dan sempurna. Islam mengatur segenap urusan kehidupan manusia dari perkara yang paling kecil hingga perkara yang paling besar. Dari urusan yang besifat individual hingga urusan sosial.
Salah satu tuntunan Islam ialah perkara bertegur sapa antara seorang beriman dengan Muslim lainnya. Nabi Muhammad SAW mencontohkan bahwa bila seorang Muslim berjumpa dengan Muslim lainnya, maka hendaklah ia mengucapkan sapaan khas Islam yaitu As-Salamu ‘Alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh, artinya Salam damai untukmu dan semoga Rahmat dan Keberkahan Allah SWT menyertaimu. Subhanallah…! Begitu Indahnya tegur sapa yang diajarkan agama Allah kepada hamba-hambanya yang beriman.
Bahkan dalam suatu kesempatan Nabbi Shollallahu ‘alaih wa sallam mengambarkan tindakan mengucapkan salam sebagai bentuk ajaran Islam yang lebih baik. Menebar salam disetarakan dengan memberi makanan kepada orang yang dalam kesusahan.
Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi Shollallahu ‘alaih wa sallam : “Manakah ajaran Islam yang lebih baik ?”, Rasulullah Shollallahu ‘alaih wa sallam bersabda : “Hendaklah engkau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan tidak.” (HR Bukhary)


Dalam hadits yang lain Nabi Shollallahu ‘alaih wa sallam menjelaskan korelasi antara mengucapkan salam dengan saling mencinta antara satu Muslim dengan Muslim lainnya. Kemudian korelasi antara saling mencinta dengan keimanan. Kemudian akhirnya korelasi antara beriman dengan izin dari Allah untuk masuk surga, negeri keabadian yang penuh dengan kesenangan abadi.
Berkata Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bersabda Rasulullah shollallahu ‘alaih wa sallam : “ Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman secara sempurna sehingga kalian saling mencinta. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara bila kalian lakukan akan saling mencinta? Biasakanlah mengucapkan salam di antara kalin (apabila berjumpa). “ (HR Muslim)
Dengan kata lain Nabi shollallahu ‘alaih wa sallam ingin menjelaskan bahwa kumpulan Muslim yang tidak suka saling menebar salam maka tidak akan saling mencinta. Bila atmosfir saling mencinta tidak ada, maka keimanannya diragukan keberadaannya. Dan jika keimananya diragukan, maka kemungkinan masuk surga-pun mennjadi kecil.
Saudaraku, marilah kita berlomba untuk masuk surga dengan jalan senantiasa menebar salam satu sama lain di antara sesama kaum muslimin. Sungguh sederhana, namun sebagaian kita enggan melakukannya. Padahal akibat yang ditimbulkannya menjadi idaman setiap Muslim : Masuk surga…..! Bukankah ini bentuk kompetensi satu-satunya yang dibenarkan Allah untuk diperebutkan diantara sesama Muslim…?
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan sari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS Ali Imran ayat 133)
Ya Allah, aku mohon kepadamu akan RidhaMu dan SurgaMu dan aku berlindung kepadaMu dari MurkaMu dan NerakaMu.

0 komentar: