Kamis, 20 Mei 2010

“Perilaku Kecil (Mencuci Tangan) Berdampak Besar”
“Dikutip dari harian Kompas”

Tanpa disadari, tangan adalah media perantara aktif untuk penularan kuman-kuman penyakit. Ketika bersentuhan dengan benda, bersalaman, atau memegang sesuatu, disaat itulah perpindahan kuman terjadi. Jika ini dianggap sepele, kesehatan tubuh pun bisa terganggu.
Fakta menyebutkan, sebanyak 3,5 juta anak di dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun setiap tahunnya dikarenakan penyakit diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Demikian pula di Indonesia, berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, kematian balita dan anak-anak Indonesia tersebar adalah akibat diare dan ISPA. Menurut penelitian, perilaku kecil seperti mencuci tangan dengan sabun dapat berdampak besar mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen.
Menurut situs klikdokter, selain membantu mengurangi kejadian penyakit diare dan ISPA, perilaku mencuci tangan dengan sabun dapat membantu mengurangi jumlah penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma, dan infeksi cacing yang dikenal dengan cacingan, khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis. Selain itu, juga dapat membantu menghentikan penyebaran kuman influenza sehingga dapat mencegah infeksi SARS, influenza, avian flu hingga flu A H1N1.
Bersinggungan dengan kuman memang sulit dihindari. Sifatnya yang kasat mata, membuatnya aman tersembunyi ketika kita memegang uang, bepergian, atau saat menggunakan toilet. Namun, bila membiasakan diri untuk selalu cuci tangan pakai sabun (CTPS), beragam penyakit yang mungkin ditimbulkan bisa ditekan. Ambil contoh, kasus diare bisa diturunkan hingga 40 persen hanya dengan CTPS. Namun pada kenyataannya, CTPS dapat mencegah diare sampai 80-90 persen, seperti yang dilansir dari situs depkes.
Yang kerap terjadi, kita menyadari tangan mengandung kuman hanya ketika terlihat kotor. Padahal kenyataanya tidak demikian. Dan, kuman tak hanya ada ditempat publik, tetapi juga didalam rumah.
Departemen Kesehatan bahkan menginformasikan bahwa kuman dan virus umumnya dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh lewat makanan-minuman, liang hidung saat mambersihkan kotoran hidung, menggigit jari, dan menyuap makanan tanpa sendok.
Kuman penyakit pun dapat berasal dari pakaian sepatu, sandal, yang kita pakai setelah bepergian ke luar rumah. Terlebih bila baru kembali dari tempat-tempat umum, pasar, rumah sakit, mal, kendaraan umum. Maka, membersihan diri setelah bepergian sangat mutlak dilakukan, mulai dari ujung jemari tangan, seluruh bagian tubuh, hingga ujung rambut.
Mencuci tangan bisa dimulai dari diri sendiri, diterapkan dalam keluarga sedari dini, dan akhirnya dapat meraih kesadaran bersama di tingkat masyarakat. Demikianlah selayaknya budaya mencuci tangan. Cara mencucui tangan pun harus tepat, sebaiknya dengan sabun di bawah air mengalir sekitar 15 detik, kemudian keringkan dengan handuk atau tissu. Apabila memakai cairan pencuci tangan, hendaknya digosokkan keseluruh permukaan tangan dan sela-sela jari, dan biarkan hingga kering.

0 komentar: